Sabtu, 16 Juni 2012

Aku Malu Padanya

Siang itu rencana mau mandiin si blacky di tempat cuci motor. Sampai ditempat cuci motor siang itu kira-kira jam 13.20. Nyampai sana cuma ada 1 tukang cuci, kemudian aku bertanya pada tukang cuci itu yang sedang mencuci sebuah motor, "Mas, ngantri berapa?" Si mas langsung jawab "Ngantri 1 mbak".
Dan aku menunggu giliran motor ku dicuci. Suasana siang itu ramai oleh suara musik radio yang diputar begitu keras. namun sepi oleh suara manusia. Aku duduk menunggu giliran. Mengantuk. Pikiranku mulai melayang. Dalam hati aku mulai mengoceh. Meratapi hidup. Entah mengapa suasana saat itu menjadi pendukung untuk bergalau. Aku meratapi hidupku.
"Ya Allah kenapa hidupku kayak gini...rasanya kug berat banget. Kenapa berbeda dengan teman-teman dekatku..rasanya sepi banget..apa yang sebenarnya masih aku cari-cari??
haaahhh...lelahnya...apa aku bakal menjadi gila karena pemikiran yang seperti ini terus...aku takut menjadi gila...aku iri...aku siap jika Kau ambil sekarang Tuhan.."
Lamunanku buyar ketika ad sebuah motor masuk kedalam tempat cuci motor itu, sebuah motor yang dari depan jelas tertulis vario. Namun aku amati dengan seksama ternyata ada yang berbeda dengan motor itu, motornya sudah di modifikasi. Pengendaranya seorang wanita cantik. Motor itu menjadi motor beroda tiga..dan aku melihat disamping jok wanita itu duduk ada sebuah tongkat penyangga untuk berjalan..Wanita cantik itu mengambil tongkat disebelah ia duduk kemudian mencoba turun dari motornya..

Astaghfirullah..kedua kaki wanita itu cacat...dengan bersusah payah ia turun dari motor..menghilangkan rasa malu akan keadaannya yang kurang sempurna dari setiap mata yang memandang. Ia yang berusaha untuk tetap hidup sehat hingga menjadi wanita dewasa yang saat ini aku lihat, dengan keadaannya... Ya Allah malunya aku..aku yang memiliki anggota tubuh lengkap..masih bisa-bisanya kurang bersyukur dengan hidup yang sudah Engkau berikan..

Aku berterimakasih secara tidak langsung dalam hati pada wanita itu..setelah berpikiran picik dia datang untuk menyadarkannku bahwa hidupku ini adalah anugrah..masalah yang datang pasti masih akan sanggup aku selesaikan... Subhanaallah... Ya Allah aku mencintai Mu.

Kamis, 14 Juni 2012

Here's To The Past

Teringat sebuah surat kecil teman sebuah kado kecil yang ku dapat di hari ulang tahunku. Ku buka kembali ketika hubungan kami memburuk atau bahkan kami sudah tidak memiliki hubungan apapun. Di awali sebuah salam, surat itu bercerita...
Assalamualaikum. Wr. Wb.
"Kehidupan itu terkadang seperti perahu yang terombang ambing dilautan, penuh ketakutan, kebimbangan dsb... dan nelayan yang hebat adalah nelayan yang mampu keluar, selamat, dan terbebas dari semua itu."
Di akhir kalimat penyemangat itu tertulis nama orang yang memberi surat kecil itu. Lalu..surat itu kembali bercerita...
Dear Nenok
Mungkin hadiah ini tidak sebanding dengan kesenangan hati kamu, tapi hahaha...ini aku buat sendiri loh 2 minggu... sekedar membagi suatu pengalaman ketrampilan.... Happy B'day. Semoga tambah baik dan tetap mendekatkan diri pada Allah.
..Dan..si pemberi kado itupun menorehkan namanya disertai tanda tangannya.

Kau telah membuat kesalahanmu,
Kau telah membuat sebuah hati marah
Kau telah membuat sebuah mulut tak ingin menyebut namamu
Kau telah membuat yang telah lemah menjadi lebih lemah...

Biar menjadi lalu... kau pun tahu wahai sayang bahwa jawaban sudah ku kumandangkan.. perbaikilah kapal yang telah kau buat karam, Kapten.
Karena aku tidak dapat berbuat apa-apa...
dan karena aku telah berkata.. Demi Allah kau harus menemuiku..


Selasa, 12 Juni 2012

Segalau-galaunya Sang Penghibur

Dia yang saat ini menjadi Sang Penghibur...
Bercakap-cakaplah ia dengan Tuhan nya, dalam hati yang sedang galau.

"Tuhan... begitu salahkah aku? begitu berdosakah aku hingga Engkau harus membuat cerita hidup dewasaku ini begitu membuatku merasa lemah. Takabur kah aku Tuhan...yang merasa diriku begitu kuat..yang merasa diriku ini begitu bijaksana, berlapangdada dan juga aku menganggap diriku dapat menjadi sebagai Sang Pehibur bagi mereka. Sungguh maafkan aku Tuhan..Engkau Maha Mengetahui..Kau tahu dengan pasti bahwa aku tak sekuat itu. Bahwa aku ini adalah hanya sebuah kotak...yang Kau pun tahu dengan pasti apa yang sedang aku simpan dengan rapat didalamnya Tuhan...Ijinkan aku melanjutkan keluh kesahku..
Aku bersyukur Engkau memberiku kelapangandada..kesabaran yang sungguh aku pikir luar biasa, namun.. saat ini aku merasa lelah Tuhan..aku lelah menjadi Sang Pehibur, aku butuh sebuah pelukan..aku ingin memeluk Mu Tuhan..aku ingin merasa nyaman..melepas semuanya. 
Ampuni aku Tuhan, atas prasangka picik ku, keegoisanku..namun sepantas inikah aku menerima semua rasa pahit?
Sejenak saja...aku ingin lepaskan peran ini..Sang Penghibur
Sang Penghibur Mu yang sedang galau
Berikan aku selalu kekuatan Tuhan..dengan sederet lecet hati ini, biarkan aku menjadi lebih kuat lagi,
Biarkan aku menjadi hamba Mu yang lebih tinggi derajatnya lagi,
Aku berjanji akan melakoni peranku sebaik mungkin..
..dan..setelah  ini..lagi dan lagi..peluk aku Tuhan..."

Sadar akan waktu yang trus berjalan..dan sadar bahwa waktu tak bisa kembali, Sang Penghibur kembali bangkit, menghapus air matanya.. hidup harus tetap berjalan apapun keadaannya.