Selasa, 12 Juni 2012

Segalau-galaunya Sang Penghibur

Dia yang saat ini menjadi Sang Penghibur...
Bercakap-cakaplah ia dengan Tuhan nya, dalam hati yang sedang galau.

"Tuhan... begitu salahkah aku? begitu berdosakah aku hingga Engkau harus membuat cerita hidup dewasaku ini begitu membuatku merasa lemah. Takabur kah aku Tuhan...yang merasa diriku begitu kuat..yang merasa diriku ini begitu bijaksana, berlapangdada dan juga aku menganggap diriku dapat menjadi sebagai Sang Pehibur bagi mereka. Sungguh maafkan aku Tuhan..Engkau Maha Mengetahui..Kau tahu dengan pasti bahwa aku tak sekuat itu. Bahwa aku ini adalah hanya sebuah kotak...yang Kau pun tahu dengan pasti apa yang sedang aku simpan dengan rapat didalamnya Tuhan...Ijinkan aku melanjutkan keluh kesahku..
Aku bersyukur Engkau memberiku kelapangandada..kesabaran yang sungguh aku pikir luar biasa, namun.. saat ini aku merasa lelah Tuhan..aku lelah menjadi Sang Pehibur, aku butuh sebuah pelukan..aku ingin memeluk Mu Tuhan..aku ingin merasa nyaman..melepas semuanya. 
Ampuni aku Tuhan, atas prasangka picik ku, keegoisanku..namun sepantas inikah aku menerima semua rasa pahit?
Sejenak saja...aku ingin lepaskan peran ini..Sang Penghibur
Sang Penghibur Mu yang sedang galau
Berikan aku selalu kekuatan Tuhan..dengan sederet lecet hati ini, biarkan aku menjadi lebih kuat lagi,
Biarkan aku menjadi hamba Mu yang lebih tinggi derajatnya lagi,
Aku berjanji akan melakoni peranku sebaik mungkin..
..dan..setelah  ini..lagi dan lagi..peluk aku Tuhan..."

Sadar akan waktu yang trus berjalan..dan sadar bahwa waktu tak bisa kembali, Sang Penghibur kembali bangkit, menghapus air matanya.. hidup harus tetap berjalan apapun keadaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar